Jumat, 07 Juni 2013

6 Strategi Desain Rumah Biaya Murah

DESAIN RUMAH MURAH
Untuk kalangan tertentu membangun rumah terasa begitu berat. Sementara kebutuhan untuk memiliki rumah terasa begitu mendesak. Terutama bila anda yang masih tinggal di Pondok Mertua Indah
Kata-kata sindirian dari ibu mertua tentunya membuat kuping anda panas, wajah memerah serta hati mendidih..
Meski diucapkan dengan halus tetapi terasa tajam merobek hati. Dan harga diri anda pun jatuh ke dasar jurang yang paling dalam. Mata berkunang-kunang -dunia pun terasa begitu gelap... hehehe.. terlalu lebay ya.
Tapi apa daya, uang tabungan dirasa belum cukup untuk membangun rumah seperti rumah-rumah di Pondok Indah. Anda tak perlu putus asa, buang jauh-jauh niat anda untuk menenggak racun serangga.

Rumah yang bagus dan baik bukan berarti harus mahal dan mewah.
Sangat mungkin rumah dengan biaya murah menghasilkan rumah yang bagus,baik dan sehat, serta menarik.
Tetapi butuh perencanaan berupa desain yang strategis serta perhitungan yang matang untuk mewujudkan rumah murah impian anda.



Strategi-strategi desain rumah murah tsb. disusun berdasarkan pengalaman saya dan ditambah beberapa masukan dari rekan-rekan arsitek lainnya. Seperti arsitek Yu Sing yang terkenal sebagai arsitek rumah murah.. tapi bukan 'rumah murahan' loch !
Berikut di bawah ini penjabarannya.

1. Bentuk Rumah Yang Sederhana.

Usahakan desain massa rumah dengan bentuk kotak simetris tanpa banyak tekukan atau belokan.
Bentuk rumah yang berlekuk-lekuk tentunya akan mengakibatkan struktur yang berlekuk-lekuk juga. Akibatnya membutuhkan material yang lebih banyak dan pengerjaannya pun yang lebih rumit.
Usahakan ruang-ruang di dalamnya juga terbagi secara simetris dan teratur.
Rumah berbentuk kotak akan memungkinkan desain bentuk atap yang sederhana. Seperti atap bentuk perisai dan pelana , serta atap miring satu arah. Bentuk atap pelana lebih murah dibandingkan atap perisai bila menggunakan material yang sama.
Desain rumah minimalis yang sedang tren di Indonesia pada dasarnya mengadopsi bentuk kotak yang sederhana ini.


2. Efisiensi Ukuran Ruang-Ruang.

Jangan membuat ruang-ruang yang terlalu besar. Karena ruang yang berdimensi besar akan membutuhkan biaya yang lebih besar pula. Sesuaikanlah ruang dengan kebutuhan dan dana yang anda miliki.
Ruang tidur yang akan ditempati oleh 1 orang tentunya tidak perlu dibuat sebesar ruang tidur untuk 2 orang.
Ruang tidur kapasitas 1orang tersebut dapat dilengkapi dengan ranjang bertingkat sehingga kamar tersebut dapat menampung 2 orang.
Kamar mandi tidak perlu terlalu luas, cukup hanya berukuran 1,5x1,8 m berisi kakus dan shower mandi.
Dibandingkan bak mandi -penggunaan shower akan dapat menghemat penggunaan air, dan secara langsung dapat menghemat penggunaan listrik.
Ketinggian dinding dari lantai sampai plafon atau sampai beton lantai 2 cukup berkisar ketinggian 2,5-3 m saja. Semakin tinggi dinding akan membutuhkan material yang semakin banyak. Struktur pondasi harus lebih besar dan kolom dinding akan lebih panjang.


3. Efisiensi Struktur.

Besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk struktur sebuah rumah sangat besar, yaitu sekitar 50-60% dari total keseluruhan biaya pembangunan rumah. Dari mulai struktur pondasi, kolom-balok, lantai serta rangka atap.
Penghematan biaya struktur berkaitan dengan efisiensi dimensi dan sistem struktur.
Efisiensi struktur ini dapat dihasilkan oleh perhitungan-perhitungan yang dilakukan oleh tenaga ahli struktur.
Seorang ahli struktur dapat memilih dan menentukan sistem struktur yang sederhana dan murah, tapi tentunya kekokohan rumah tetap terjamin.
Misalnya atap dengan penutup asbes (yang tidak mengandung zat berbahaya asbestos) hanya membutuhkan balok gording tanpa usuk maupun reng. Karena bobot keseluruhannya yang ringan sehingga struktur pendukung dibawahnya dapat dibuat lebih kecil dibandingkan dengan atap genteng. Akibat pemilihan material yang murah serta sistem struktur yang lebih efisien serta berbobot ringan -maka akan menghasilkan biaya yang murah.
Tanpa perhitungan ahli struktur kemungkinan terjadi pemborosan biaya struktur.
Meminimalkan dimensi struktur tanpa perhitungan tentunya akan beresiko terhadap kekokohan rumah anda.
Sering terjadi pemborosan struktur beton akibat jumlah besi beton yang terlalu banyak;
Sebaliknya banyak juga struktur beton yang riskan akibat pembesian yang jauh di bawah standar minimal.


4. Menggunakan Material Lokal.

Gunakanlah material lokal yang mudah didapat sekitar lokasi anda.
Tentunya penggunaan material lokal akan menekan biaya transportasi.Semakin dekat tentu ongkosnya semakin murah.
Kenali dan pelajari potensi daerah anda. Kemungkinan banyak produk lokal dan material alam yang dapat anda gunakan sebagai material bangunan. Contohnya seperti bambu, kayu kelapa, batako, genteng dll.
Bambu dapat anda gunakan sebagai bahan bangunan. Tentunya setelah bambu melewati proses pengawetan. Bambu yang telah diawetkan akan mampu bertahan selama 25 tahun.
Proses pengawetan bambu ini cukup sederhana sehingga dapat anda lakukan sendiri.


5. Memanfaatkan Material Bekas.

Material bekas dengan kondisi yang masih baik tentunya dapat anda gunakan kembali. Harganya pun akan lebih murah dibandingkan yang baru.
Potongan keramik sisa, genteng bekas, seng bekas pagar proyek, dan kayu bekas steger bekisting dapat anda beli untuk digunakan kembali.
Dibeberapa daerah banyak ditemukan penjual material konstruksi bekas seperti kusen pintu dan jendela, genteng, bak mandi, tangki air, kloset, dll.
Butuh ide dan kreatifitas dalam menggunakan dan memperlakukan material bekas tersebut sehingga akan terlihat menarik saat dikomposisikan menjadi sebuah rumah.


6. Metode Tanpa Finishing atau Ekspose Material.

Metode ini awalnya bermaksud untuk menonjolkan secara visual wujud aslinya sebuah material tanpa ditutupi oleh elemen lain. Karena secara visual memiliki karakter tertentu yang cukup bagus atau unik.
Misalnya permukaan beton yang kasar tanpa dihaluskan oleh acian dan tanpa dicat.
Metode pengeksposan ini dapat memangkas biaya finishing bangnan rumah.
Dinding batako yang hanya diplester dan dengan teknik acian khusus akan terlihat menarik tanpa harus dicat sehigga menghemat biaya.
Atau dinding bata merah yang ekspose tanpa plesteran dengan susunan rapih dapat dijadikan alternatif lainnya.
Untuk rumah berlantai 2 dengan lantai beton tak perlu menggunakan plafond, biarkan saja beton lantai 2 tersebut terekspose dari lantai 1.
Lantai semen biasa dengan acian berwarna tanpa penutup keramik dapat juga anda terapkan.
Selama lantai itu bersih, kuat dan sehat. Kenapa tidak ?!

Tentunya beberapa strategi desain rumah murah tersebut membutuhkan perencanaan dan desain yang matang serta penggunaan material yang tepat. Sehingga saat proses pembangunan tidak terjadi perubahan. Karena setiap perubahan yang disertai pembongkaran berujung pada pembekakkan biaya.

Jangan ragu untuk menggunakan jasa arsitek dan ahli struktur. Walaupun anda akan mengeluarkan biaya tertentu, tetapi hasilnya justru akan menghemat keseluruhan biaya.
Sebuah kekeliruan bila anda berpendapat arsitek hanya dibutuhkan untuk bangunan rumah mewah saja. Sesungguhnya rumah dengan biaya minim atau murah sangat membutuhkan perencanaan dan desain dari seorang arsitek.
Masih banyak kok arsitek dan ahli struktur yang baik hati dan tidak sombong serta bersedia dibayar di bawah standar.


Akhir kata.. "Rumah mertua memang tidak seindah rumah anda !"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar