Senin, 08 September 2014

Mengenal Seluk Beluk Desain Tangga Rumah


Anda semua tentunya tahu fungsi tangga sebuah rumah.
Keberadaan tangga sangat penting bagi sebuah bangunan berlantai 2 atau lebih. Sebagai akses pencapaian dari lantai satu ke lantai lain -di bawah atau di atasnya.
Walaupun sebuah bangunan berlantai banyak sudah di lengkapi dengan lift, keberadaan tangga tetap sangat diperlukan. Terutama sebagai alternatif atau antisipasi saat lift tidak berfungsi, atau saat terjadinya kondisi darurat -misalnya saat terjadi kebakaran.

Karena demikian penting fungsi sebuah tangga, maka ada baiknya bila kita lebih memahami seluk beluk desain tangga rumah.

Berikut beberapa hal penting mengenai desain sebuah tangga rumah, antara lain :

1. Definisi Tangga Rumah

Tangga Rumah adalah sebuah struktur yang terdiri dari tumpukan undakan, sebagai bidang pijakan kaki penghuni rumah untuk menaiki atau menuruni satu lantai ke lantai lainnya.

2. Komponen dari Tangga

Sebuah tangga terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, antara lain :

Handrail - berfungsi sebagai pegangan untuk menjaga keseimbangan pengguna saat menaiki atau menuruni tangga.


Balustrade - merupakan pagar tangga, biasanya merupakan struktur yang mendukung handrail dan berfungsi sebagai pengaman bagi pengguna tangga agar tidak terjatuh.

Anak Tangga (Aantrede) - merupakan undakan yang berfungsi sebagai bidang pijakan kaki saat menaiki atau menuruni tangga.

Ibu Tangga atau String (Optrede) - merupakan struktur utama tangga yang memikul anak-anak tangga.

3. Desain Bentuk Tangga

Bentuk tangga biasanya didesain sesuai dengan arah pencapaian dan bentuk fisik ruang.
Secara umum ada beberapa bentuk tangga yaitu :
DESAIN-TANGGA-LURUS
DESAIN-TANGGA-BENTUK-L
DESAIN-TANGGA-BENTUK-U
DESAIN-TANGGA-BENTUK-LENGKUNG
DESAIN-TANGGA-BENTUK-MELINGKAR/SPIRAL

4. Rumus Hitungan Tangga

Kemiringan sudut tangga sangat mempengaruhi kenyamanan pengguna.
Tangga dengan sudut kemiringan yang curam biasanya diterapkan untuk area tangga yang kecil atau sempit, sedangkan tangga landai untuk area yang cukup luas.
Sudut tangga yang curam membuat pengguna lebih letih, sedangkan sudut yang terlalu landai akan membosankan pengguna saat menaiki atau menuruni tangga.
Untuk itu diperlukan perhitungan yang matang agar tercapai kemiringan tangga dengan sudut yang ideal sehingga pengguna tangga akan merasa nyaman.


Berikut ini rumus perhitungan tangga dengan sudut kemiringan yang ideal berdasarkan ukuran lebar anak tangga dan ketinggian antar anak tangga yaitu sebagai berikut:

A + 2O = 60 s/d 65 cm

A = lebar anak tangga (aantrede)
O = tinggi anak tangga (optrede)

Jarak antara nilai 60 s/d 65 cm adalah jarak ideal untuk sudut kemiringan tangga yang nyaman.
Untuk lebih jelasnya silahkan simak contoh perhitungan tangga berikut :

Tinggi antara 2 buah lantai 300 cm

Bila dicoba dengan A=25 cm dan O=15 cm  maka sesuai rumus adalah  25 + 2(15) = 55.
Nilai 55 cm adalah di bawah nilai 60 s/d 65 cm , yang artinya terlalu landai.

Salanjutnya dengan nilai A=30 dan O=20 maka sesuai rumus adalah 30 + 2(20) = 70.
Nilai 70 cm adalah di atas nilai 60 s/d 65 cm , yang artinya terlalu curam.

Dan apabila A=30 dan O=17 maka 30 + 2(17) = 64
Nilai 64 cm adalah di antara nilai 60 s/d 65 cm , yang artinya kemiringan tangga ideal !

Selanjutnya adalah menghitung jumlah anak tangga yaitu dengan membagi tinggi antara lantai (300 cm) dan tinggi anak tangga (17 cm).
Alhasil 300 cm : 17 cm = 17,65 ~ angka ini dibulatkan menjadi 18 anak tangga.
Sehingga ketinggian anak tangga yang didapat setelah pembulatan = 300 cm : 18 buah anak tangga =  16,66 cm.

5. Konstrusksi dan Material Tangga

Konstruksi tangga dipilih untuk disesuaikan dengan arsitektur bangunannya. Konstruksi tangga dapat berupa konstruksi beton, baja, kayu, bambu.
Selain bahan atau material konstruksi tersebut di atas, ada pula material finishing yang membungkus permukaan tangga -yaitu berupa keramik, kaca, kayu, besi, akrilik, dan lain-lain.
Material tersebut dapat diterapkan pada pijakan anak tangga, balustrade, dan handrail tangga.
Pemilihan material sebaiknya juga mempertimbangkan aspek kenyamanan, keselamatan, perawatan dan daya tahan.

6. Persyaratan Tangga

Karena tangga adalah akses vertikal maka membutuhkan persyaratan khusus demi kenyamanan serta keselamatan pengguna.
Berikut beberapa persyaratan untuk sebuah tangga, antara lain:
  • Cukup pencahayaan di area tangga.
  • Pengudaraan yang bersih dan lancar.
  • Konstruksi yang kokoh.
  • Bahan atau material tangga yang tidak licin.
  • Mudah dicapai dan terlihat.
  • Mudah dibersihkan.
  • Posisi tangga tidak mengganggu kegiatan ruang sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar