Kamis, 29 Agustus 2013

Prinsip Dasar Desain Dapur Modern


Dapur merupakan bagian penting dari sebuah rumah.
Dapur itu ibarat sebuah pabrik yang memiliki alur dan organisasi produksi berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP) untuk menghasilkan produk makanan bagi setiap anggota keluarga.

Perut manusia dari dahulu sampai sekarang masih tetap sama, bahan makanan pun masih itu-itu saja. Tetapi desain dapur bergerak mengikuti perkembangan jaman, yang dipengaruhi oleh gaya hidup serta teknologi yang terus berkembang.

Pada artikel ini akan dibahas mengenai prinsip-prinsip dasar sebuah dapur modern. Baik ditinjau secara konsep, pola dan bentuk ruang serta kegiatan, maupun peralatannya.

KONSEP DAPUR MODERN

Konsep dapur modern berbeda dengan konsep dapur tradisional. Dapur modern mendobrak konsep dapur tradisional.

Dapur TradisionalDalam konteks arsitektur Indonesia dapur tradisional berdasarkan bentuk, fungsi dan posisi mempunyai aturan yang jelas dan terikat secara sosio-kultur dan kadang memiliki pemahaman religius.
Misalnya dapur tradisional Bali yang posisi, bentuk dan orientasi telah diatur secara baku berupa aturan kosala-kosali.

Aturan-aturan ini juga dapat ditemukan pada arsitektur rumah tradisional Indonesia lainnya.

Pada konsep rumah tradisonal -dapur tidak hanya dipahami semata-mata bagian dari rumah saja, tetapi juga merupakan bagian kecil dari keseluruhan jagad raya. Hal ini merupakan bagian dari pemahaman kosmologi masyarakat tradisonal.

Dapur Minimalis Idaman
Konsep dapur modern melepaskan diri dari konsep dapur tradisional, dimana bentuk bentuk merupakan hasil dari analisis kegiatan masak-memasak.
Sedangkan estetika bentuk dapur modern ini tentunya merupakan hasil dari ekspresi dari jenis peralatan memasak dan furniture serta kualitas material penyusunnya -yang diproduksi secara modern.
Posisi dan orientasi dapur tidak memiliki aturan baku tertentu seperti aturan tradisional, tapi cenderung marupakan hasil analisa organisasi ruang-ruang secara keseluruhan dari sebuah rumah.

POLA DASAR DAPUR MODERN - TRIANGLE CONCEPT

Terdapat 3 kegiatan utama pada sebuah dapur modern yaitu, penyimpanan, persiapan, dan memasak. Ketiga kegiatan tersebut saling berhubungan erat satu dengan lainnya dan saling berurutan. Sebuah dapur modern yang baik didesain agar ketiga kegiatan tersebut saling melengkapi dan mendukung.

Tiga kegiatan tersebut melahirkan pola yang disebut sebagai Triangle Concept (Konsep Segitiga).
Konsep ini pertama kali dikembangkan di Univerity of Illionis School of Architecture pada tahun 1940.
Triangle concept inilah yang dijadikan acuan dasar oleh arsitek dan desainer interior untuk mendesain sebuah dapur modern.

Konsep segitiga ini mengatur aliran gerakan kegiatan sekaligus membagi area dapur menjadi 3 area utama yaitu area storage-cleaning-cooking dan membentuk pola segitiga -sehingga dinamakan triangle concept seperti terlihat pada gambar berikut.

Working Triangle
  1. Area storage merupakan area penyimpanan berupa refrigerator (kulkas) untuk makanan basah dan kabinet untuk makanan kering.
  2. Area cleaning merupakan area pencucian bahan makanan serta peralatan masak berupa kithcen sink (bak cuci) atau dishwaser (alat pencuci piring).
  3. Area cooking merupakan area memasak makanan berupa peralatan kompor, oven, microwave, dll.
Arah pergerakan segitiga storage-cleaning-cooking ini tidak berubah, harus dilakukan membentuk alur lingkaran yang dilakukan terus menerus dan runtut sehingga tidak bertabrakan.
Runtutan alur tesebut berupa storage > cleaning > cooking > cleaning > storage > ...dst.
Atau 1 > 2 > 3 > 2 > 1 > 2 > 3 > 2 > 1 ... dst.

Jarak antara 2 area minimal 1,2 meter,  sedangkan ajrak maksimal adalah 2,7 meter. Total jarak ketiga area tersebut minimal 4 meter, sedangkan jarak maksimal sejauh 7,9 meter.
Ini adalah ukuran jarak yang ideal sehingga pengguna dapat bergerak leluasa di masing-masing area. Leluasa mendapatkan semua keperluan dalam jangkauan tangan dan kaki secara cepat dan praktis.

Pola ini kemudian berkembang berdasarkan kebutuhan fungsional, sehingga desainer dapur menambahkan beberapa poin pada alur segitiga ini, berupa storage - preparation (cleaning) - cooking - cooking stuff cleaning - serving (storage). Tapi pada dasarnya konsep segitiga ini masih menjadi rujukan ideal desain sebuah dapur modern. 
 
Kegiatan masak-memasak yang dilakukan berdasarkan pola segitiga ini mengatur gerakan baik dari kiri ke kanan maupun sebaliknya secara terus menerus sehingga tidak terjadi tabrakan (cross circulation) antara 2 pengguna dapur atau lebih.
Hal ini merupakan upaya memperkecil resiko kecelakaan yang dapat menyebabkan tumpahnya masakan dan kekacauan lainnya.